Aku pernah datang dan aku sangat
patuh, demikianlah kata-kata yang
keluar dari bibir Yu Yuan. Pada
tanggal 22 Agustus, karena
pendarahan di pencernaan hampir
satu bulan, Yu Yuan tidak bisa
makan dan hanya bisa
mengandalkan infus untuk
bertahan hidup. Mula-mulanya
berusaha mencuri makan, Yu Yuan
mengambil mie instant dan
memakannya. Hal ini membuat
pendarahan di pencernaan Yu
Yuan semakin parah. Dokter dan
perawat pun secepatnya
memberikan pertolongan darurat
dan memberi infus dan transfer
darah setelah melihat
pendarahan Yu Yuan yang sangat
hebat. Dokter dan para perawat
pun ikut menangis. Semua orang
ingin membantu meringankan
penderitaannya, tetapi tetap tidak
bisa membantunya. Yu Yuan yang
telah menderita karena penyakit
tersebut akhirnya meninggal
dengan tenang. Semua orang tidak
bisa menerima kenyataan ini
melihat malaikat kecil yang cantik
yang suci bagaikan air sungguh
telah pergi ke dunia lain.
Di kecamatan She Chuan, sebuah
email pun dipenuhi tangisan
menghantar kepergian Yu Yuan.
Banyak yang mengirimkan ucapan
turut berduka cita dengan
karangan bunga yang ditumupuk
setinggi gunung. Ada seorang
pemuda berkata dengan pelan
"Anak kecil, kamu sebenarnya
adalah malaikat kecil di atas langit,
kepakkanlah kedua sayapmu.
Terbanglah..............." demikian kata-
kata dari seorang pemuda
tersebut.
Pada tanggal 26 Agustus,
pemakaman Yu Yuan dilaksanakan
saat hujan gerimis. Di depan
rumah duka, banyak orang-orang
berdiri dan menangis mengantar
kepergian Yu Yuan. Mereka adalah
papa mama Yu Yuan yang tidak
dikenal oleh Yu Yuan semasa
hidupnya. Demi Yu Yuan yang
menderita karena leukemia dan
melepaskan pengobatan demi
orang lain, maka datanglah papa
mama dari berbagai daerah yang
diam-diam mengantarkan
kepergian Yu Yuan.
Di depan kuburannya terdapat
selembar foto Yu Yuan yang
sedang tertawa. Di atas batu
nisannya tertulis, "Aku pernah
datang dan aku sangat patuh" (30
Nov 1996 - 22 Agustus 2005). Dan
di belakangnya terukir perjalanan
singkat riwayat hidup Yu Yuan.
Dua kalimat terakhir adalah di saat
dia masih hidup telah menerima
kehangatan dari dunia.
Beristirahatlah gadis kecilku,
nirwana akan menjadi lebih ceria
dengan adanya dirimu.
Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa
dana 540.000 dolar tersebut
disumbangkan kepada anak-anak
penderita luekimia lainnya. Tujuh
anak yang menerima bantuan
dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li,
Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu,
Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie.
Tujuh anak kecil yang kasihan ini
semua berasal dari keluarga tidak
mampu. Mereka adalah anak-anak
miskin yang berjuang melawan
kematian.
Pada tanggal 24 September, anak
pertama yang menerima bantuan
dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi
berhasil melakukan operasi.
Senyuman yang mengambang pun
terlukis diraut wajah anak
tersebut. "Saya telah menerima
bantuan dari kehidupan Anda,
terima kasih adik Yu Yuan kamu
pasti sedang melihat kami di atas
sana. Jangan risau, kelak di batu
nisan, kami juga akan
mengukirnya dengan kata-kata
"Aku pernah datang dan aku
sangat patuh".
Kesimpulan:
Demikianlah sebuah kisah yang
sangat menggugah hati kita.
Seorang anak kecil yang berjuang
bertahan hidup dan akhirnya
harus menghadapi kematian
akibat sakit yang dideritanya.
Dengan kepolosan dan ketulusan
serta baktinya kepada orang
tuanya, akhirnya mendapatkan
respon yang luar biasa dari
kalangan dunia. Walaupun hidup
serba kekuarangan, dia bisa
memberikan kasihnya terhadap
sesama. Inilah contoh yang
seharusnya kita pun mampu
melakukan hal yang sama, berbuat
sesuatu yang bermakna bagi
sesama, memberikan sedikit
kehangatan dan perhatian kepada
orang yang membutuhkan. Pribadi
dan hati seperti inilah yang
dinamakan pribadi seorang
Pengasih.