Polaroid

Tidak ada rasa kasih, jangankan
kasih, belas kasihanpun tidak ada.
Setelah beberapa saat kemudian
bel rumah bunyi lagi, ternyata ada
orang mau pinjam telepon di
rumah putrinya “Maaf Bu,
mengganggu, bolehkah kami
pinjam teleponnya sebentar untuk
menelpon ke kantor polisi, sebab
di halte bus di depan ada seorang
nenek meninggal dunia, rupanya ia
mati kedinginan !”
Wanita tua ini mati bukan hanya
kedinginan jasmaniahnya saja,
tetapi juga perasaannya. Ia sangat
mendambakan sekali kehangatan
dari kasih sayang putrinya yang
tercinta yang tidak pernah ia
dapatkan selama hidupnya.
Seorang Ibu melahirkan dan
membesarkan anaknya dengan
penuh kasih sayang tanpa
mengharapkan pamrih apapun
juga. Seorang Ibu bisa dan mampu
memberikan waktunya 24 jam
sehari bagi anak-anaknya, tidak
ada perkataan siang maupun
malam, tidak ada perkataan lelah
ataupun tidak mungkin dan ini
366 hari dlm setahun. Seorang Ibu
mendoakan dan mengingat
anaknya tiap hari bahkan tiap
menit dan ini sepanjang masa.
Bukan hanya setahun sekali saja
pada hari-hari tertentu. Kenapa
kita baru bisa dan mau
memberikan bunga maupun
hadiah kepada Ibu kita hanya pada
waktu hari Ibu saja “Mother’s Day”
sedangkan di hari-hari lainnya
tidak pernah mengingatnya, boro-
boro memberikan hadiah, untuk
menelpon saja kita tidak punya
waktu.
Kita akan bisa lebih
membahagiakan Ibu kita
apabila kita mau memberikan
sedikit waktu kita untuknya,
waktu nilainya ada jauh lebih
besar daripada bunga
maupun hadiah.
Renungkanlah: Kapan kita
terakhir kali menelpon Ibu?
Kapan kita terakhir
mengundang Ibu? Kapan
terakhir kali kita mengajak
Ibu jalan-jalan? Dan kapan
terakhir kali kita
memberikan kecupan manis
dengan ucapan terima kasih
kepada Ibu kita? Dan
kapankah kita terakhir kali
berdoa untuk Ibu kita?
Berikanlah kasih sayang selama
Ibu kita masih hidup, percuma kita
memberikan bunga maupun
tangisan apabila Ibu telah
berangkat, karena Ibu tidak akan
bisa melihatnya lagi.
When Mother prayed, she found
sweet rest,
When Mother prayed, her soul was
blest;
Her heart and mind on God were
stayed,
And God was there when Mother
prayed!
Our thanks, O God, for mothers
Who show, by word and deed,
Commitment to Thy will and plan
And Thy commandments heed.
A thousand men may build a city,
but it takes a mother to make a
home.
No man is poor who has had a
godly mother!
Siapapun Kita semua yang ada di
dunia sekarang. baik itu seorang
pelajar atau pejabat, baik seorang
jendral maupun kopral, baik
seorang mahasiswa ataupun
taruna, baik itu seorang penjahat
ataupun pelacur, baik itu seorang
koruptor atau pun director, baik
seorang menteri ataupun seorang
peragawati. Kita semua terlahir
dari rahim ibu, ibu yang dengan
tulus ikhlas mengandung merawat
dan membesarkan kita hingga
sekarang kita menjadi seperti ini.
Coba saja kalo ibu kita tidak ikhlas
mungkin kita sudah di aborsi.
Ketika kecil kita sakit beliau
merawat kita, ketika kita belum
bisa berjalan, beliau menuntun
kita, ketika kata belum terucap
beliau membimbing kita. Siapapun
ibu kita entah renta atau masih
muda, entah masih bersama kita
ataupun sudah tiada, mari kita
ucapkan terima kasih pada beliau,
mari kita kasihi beliau
sebagaimana kita dulu beliau
kasihi, Ya Tuhanku berikanlah
tempat teramat istimewa bagi
ibuku tersayang.