80s toys - Atari. I still have

Pada Suatu hari tampak seorang
Pria sedang menelusuri sebuah
jalan ditempat tinggalnya, dari
balik kacamatanya Pria tersebut
merasa ada yang telah mencuri
penglihatannya saat itu, sudut
mata itu terusik pada seseorang
diseberang jalan, tampak
seseorang itu sedang
mengacungkan jempolnya disisi
jalan, tampak jelas jempol
tersebut tertuju kepada semua
kendaraan di sekitar yang
melintas, dengan harapan
mendapatkan tumpangan untuk
meneruskan perjalanan, namun
dari balik kacamatanya pula Pria
tersebut tidak melihat ada
satupun kendaraan yang sudi
menghentikan kendaraannya
dan sekedar memberinya
tumpangan, dengan sisa wajah
yang letih seseorang tersebut
melangkahkan kakinya kearah
trotoar yang mungkin untuk
mengistirahatkan diri, yang
entah sudah berapa lama berada
di sisi jalan itu, dengan yakin Pria
tersebut lalu menepikan
kendaraannya untuk
menghampiri seseorang
tersebut, setelah didekati
ternyata orang yang terduduk di
trotoar tersebut adalah seorang
wanita, dengan wajah penuh
keriput serta tongkat yang selalu
setia berada disebelahnya
seketika berubah ceria dan
berusaha tersenyum dengan sisa
tenaganya.
Setelah menepikan
kendaraannya Pria tersebut
bertanya
-PRIA-
"Nek, apa yang sedang Nenek
lakukan disini, saat ini ?"
Lalu Nenek itu menjawab dengan
lirih bahwa dia tersasar ke
daerah ini dan bingung jalan
pulang kerumah karena pada
saat yang bersamaan tas nya
kecurian ketika sedang jalan di
suatu daerah.
Lalu dengan sopan Pria tersebut
menawarkan diri untuk
memberinya tumpangan sampai
ketempat tujuan, didalam
kendaraan tersebut si Nenek
menanyakan nama Pria tersebut,
-NENEK-
"Nak, kalau boleh Nenek tahu,
siapakah namamu ?"
-PRIA-
"Oh saya Dwight Nek"
-NENEK-
"Terima kasih ya Nak, kamu
sungguh Baik sekali"
sekali lg ujar sang Nenek dalam
ungkapan rasa terimakasihnya
saat ini.
-PRIA-
"Oh tak apa Nek, saya sadar saya
lahir dari rahim seorang Ibu
yang notabene adalah seorang
wanita, jadi ketika saya melihat
Nenek saat itu yang sedang
benar-benar membutuhkan
pertolongan, hati saya merasa
tergerak dan merasa bahwa saat
itu adalah Ibu saya yang sedang
berdiri disitu, jadi saya benar-
benar ikhlas untuk membantu
Nenek"
lalu tanpa sadar Pria tersebut
meneteskan air mata, ingat akan
Orang Tuanya yang membuatnya
selalu rindu untuk selalu berada
ditengah-tengah kehangatan
mereka.
-NENEK-
"Sekali lagi terima kasih banyak
ya Nak..."
lalu Nenek tersebut
menyunggingkan senyum haru
mendengar jawaban dari Pria
tersebut.
Setelah berapa saat akhirnya
kendaraan yang mereka naiki
telah sampai disebuah daerah
dimana Nenek tersebut meminta
berhenti dan Berbicara kepada
Pria tersebut untuk
menurunkannya disini.
-PRIA-
"Dimana Nek rumahnya ?"
-NENEK-
"Tak apa Nak, Nenek turun disini
saja"
-PRIA-
"tapi Nek alangkah baiknya, jika
saya mengantarkan Nenek
hingga kerumah ?"
-NENEK-
"Tak apa Nak, rumah Nenek
sudah dekat sekali dari sini,
cukup biar Nenek
meneruskannya dengan berjalan
hingga kedepan rumah Nenek"
dengan sangat terpaksa akhirnya
Pria tersebut menepikan
kendaraan dan mengabulkan
permintaan Nenek tersebut
untuk turun disini.
-NENEK-
"Tapi Nak sebelumnya, bagai
mana Nenek membalas kebaikan
yang engkau lakukan
sekarang ?"
-PRIA-
"Oh..Jangan Nek, seperti tadi
telah saya katakan, bahwa saya
ikhlas untuk membantu Nenek
yang benar-benar butuh
pertolongan"
-NENEK-
"Tapi Nak...."
-PRIA-
"Baiklah, jika Nenek ingin begitu,
permintaan saya cuma satu
Nek...", "Apa itu Nak ?", "Saya
hanya ingin Nenek melakukan
hal yang sama denga saya, Nenek
bantulah orang yang benar-
benar butuh bantuan ketika
Nenek tahu bahwa orang
tersebut butuh pertolongan
kita..."
lalu Nenek tersebut tersenyum
dengan bahagianya mendengar
kata-kata Pria tersebut dan
mengangguk sebagai tanda
setuju.
Suatu hari disebuah tempat
makan, Tampak seorang pelayan
wanita yang sedang hamil
melangkah sambil membawa
daftar menu di tangan kanan
serta alat tulis untuk mencatat
order di tangan kiri terlihat sibuk
melayani tamu-tamu yang akan
memesan makanan.
-PELAYAN-
"Silahkan, ini menunya..."
setelah menyodorkan menu
tersbut pelayan tersebut berdiri
disisi pelanggannya, tampak
wanita tersebut sibuk mencatat
makanan apa yang dipesan oleh
tamunya itu, setelah tamu selesai
mengorder makanan apa yang
akan dipesannya, pelayan
tersebut melangkahkan kakinya
menuju dapur untuk
menyampaikan orderan yang
tadi dipesan oleh tamu tersebut.
Sepuluh menit kemudian
pesanan tamu tersebut telah
selesai dan langsung dibawanya
menuju meja untuk kemudian
disajikan kepada pelanggan
tersebut dan tidak lupa untuk
selau tersenyum kepada setiap
tamu rumah makan itu lalu
melangkah untuk kembali
mencatat order menu dari tamu-
tamu yang lainnya dan terus
seperti itu hingga tamu yang
pertama tadi dia layani
memanggilnya dan menghitung
semua makanan yang telah dia
pesan.
-PELAYAN-
"silahkan Nek, ini bill-
nya...hmmmm...kalau boleh tahu,
kenapa Nenek hanya makan
sendirian disini ?, kemanakah
keluarga Nenek yang lain...?"
tanpa berkata-kata, Nenek
tersebut hanya menyunggingkan
senyum sambil memasukan
beberapa lembar uang kertas
untuk membayar bill pesanannya.
Lalu pelayan tersebut melangkah
menuju kasir untuk menyetorkan
bill pembayaran dari tamu
tersebut, setelah selesai pelayan
tersebut kembali menuju meja
dimana tamu tersebut duduk
untuk menyerahkan kembalian
dari pembayaran bill makanan
tadi, namun alangkah terkejutnya
ketika didapati tamu tersebut
telah tidak ada di tempat dan
hanya menemukan secarik kertas
dan sebuah amplop putih
dibawahnya, masih dalam
keterkejutannya pelayan tersebut
membaca isi yang tertera
disecarik kertas tersebut,
- Nak, sebelumnya Nenek minta
maaf karena telah meninggalkan
meja ini tanpa
sepengetahuanmu, maaf jika isi
secarik kertas ini juga telah
membuatmu terkejut,
sebelumnya Nenek berada dalam
posisi yang mungkin akan
sangat panjang jika diceritakan
serta di tulis disini, namun Nenek
ingat pesan seoran Pria yang
telah menolong Nenek pada
waktu, yang tidak mungkin juga
Nenek menceritakannya disini,
namun disini Nenek hanya ingin
membantumu, karena hati kecil
Nenek berkata bahwa kamu
sedang ada pikiran, maka dari itu
Nenek meninggalkan amplop
putih yang berada di bawah
secarik kertas ini untuk
membantumu, semoga apa yang
Nenek berikan ini dapat berguna
bagi persalinan anak kamu kelak-
Tangan pelayan itu gemetar
setelah membaca surat tersbut
lalu dengan sangat hati-hati
tangannya mengangkat amplop
putih yang tadi berada dibawah
secarik kertas tersebut, lalu di
buka nya perlahan dan alangkah
terkejutnya lagi pelayan tersebut
setelah melihat isi dari amplop
putih tersebut adalah selembar
cek lengkap dengan nominal
yang cukup besar untuk sebuah
pemberian cuma-cuma, namun
ini adalah sebuah anugrah yang
datang kepadanya melalui
seorang Nenek dari Tuhan YME
hingga tanpa sadar air matanya
jatuh mambasahi secarik kertas
yang masih dipegangnya.
Malamnya, pelayan tersebut
memeluk erat-erat suami yang
sedang tidur disebelah dirinya
itu lalu memberikan sebuah
kecupan hangat dikening sambil
membisikan kata-kata ditelinga
-ISTRI-
"Sayang, qmuh nggak usah
terlalu khawatir akan persalinan
anak kita kelak, Tuhan
memberikan Rezeki yang tidak
terduga buat kita dan anak kita"
dan tanpa sadar air mata jatuh
kembali hingga ke wajah
suaminya itu lalu kembali
memeluknya erat-erat, sambil
membisikan kata-kata.....
"I LOVE YOU DWIGHT"...
-Beberapa yang mungkin kita
bisa petik, bahwa kita sebagai
makhluk sosial yang hidup
berdampingan di dunia ini agar
selalu saling bantu dan berbuat
baik yang tidak pernah terputus
terhadap sesama....